20 Juni 2009

19 Juni 2009

Belajar PHP


Ya,
kali ini penulis akan coba sedikit jelaskan bagaimana memanfaatkan
fungsi substr untuk mengubah suatu variable berisi int/float menjadi
nilai mata uang.
Sebagai contohnya, dalam artikel ini penulis akan coba jelaskan bagaimana merubah,
93250750502500 menjadi Rp 93.250.750.502.500.-

Berikut adalah source code lengkapnya :

<?php
$uang = 93250750502500 ;
$digituang = strlen($uang);
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
$sisadigit = $digituang - 3 ;
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;
if ($i >= $sisadigit)
{
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}
print $uangasli;
?>

Cara kerja script ini adalah sebagai berikut,

menghitung berapa digit angka yang akan di konversi.
$digituang = strlen($uang);

selanjutnya bagi habis variable tersebut,
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
hal ini digunakan untuk mewaspadai apabila nanti jumlah nilai uangnya tidak bisa dibagi habis 3.

kemudian,
$sisadigit = $digituang - 3 ;
ini digunakan sebagai persiapan untuk menampilkan angka paling depan, jika jumlah digit uang tidak bisa di habis oleh 3.

dan script intinya yang melakukan pengulangan fungsi substr,
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;

jika jumlah digitnya tidak bisa dibagi 3
if ($i >= $sisadigit)
{

maka ambil x angka dari depan.
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}

print $uangasli;
?>

sebenarnya pengulangan di atas itu sama dengan fungsi di bawah ini :
$uangasli = substr($uang,-11,2).".".substr($uang,-9,3).".".substr($uang,-6,3).".".substr($uang,-3,3);

Mungkin ada kalanya anda memiliki algoritma sendiri yang lebih mantap, silahkan dikembangkan. Selamat ber-php ria. ;)

Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori php kuliah dengan judul Operasi String Bagian 2

KRL Pertama Produksi Indonesia



Kompas/adi prinantyo
Madiun, Kompas - Kereta Rel Listrik Indonesia (KRLI), yang merupakan KRL pertama produksi Tanah Air, akan diuji coba hari Rabu (19/9) ini, di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur (Jatim). Uji coba tersebut, merupakan peluncuran perdana sebelum diresmikan penggunaannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Sabtu mendatang.

Pimpinan Proyek KRLI PT Inka, Ir Gunesti Wahyu, dan Pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) Fathor Rasid, mengungkapkan hal itu di kantornya, Selasa. Menurut Gunesti, KRLI merupakan penggabungan antara model Kereta Api (KA) khas Jepang yang serba praktis, dan KA khas Eropa yang sarat dengan nuansa estetika.

"Kami mempunyai database teknologi KA di Jepang dan Eropa. Ini berdasar pengalaman alih teknologi selama bertahun-tahun. Lewat KRLI ini, dua database itu kami padukan. Kami bisa menyebut ini produksi Indonesia, karena idenya digodok di sini, desain dasarnya dibuat di sini, dan proses produksinya juga di sini. Ini berbeda dengan KRL-KRL sebelumnya, di mana ide dan desain dasarnya dari luar," ujarnya.

Berdasar pengamatan pada Selasa pagi, seluruh interior di dalam KRLI, terbuat dari fiber glass produksi dalam negeri. Mulai dari dinding, kursi, dan pintunya. Jika dilihat dari modelnya, sebagian besar interior di dalam kereta, dan juga badan kereta, mengambil konsep KA khas Jepang. Meskipun, ada juga sentuhan KA Eropa, yang muncul lewat bagasi di sisi atas kereta. Di bagasi tersebut, ada unsur besi melengkung, bukan lurus seperti kebanyakan.

Kompas/adi prinantyo
Ciri khas KA Eropa, banyak terlihat di "kepala" KRLI, yang ada di muka dan belakang rangkaian kereta. "Ciri Eropa itu tampak kuat pada bentuk kepala KRLI yang menonjolkan kekuatan warna, dan bentuk yang indah," katanya. Kepala KRLI-seperti halnya mayoritas tubuh kereta-berwarna oranye muda.

Dilihat dari kursi KRLI yang terbuat dari fiber glass, peruntukan kereta baru itu adalah untuk kereta kelas ekonomi. Akan tetapi, KRLI dilengkapi pengatur suhu udara atau air conditioner (AC). Penggunaan AC untuk KRL kelas ekonomi, bertujuan untuk lebih memuaskan penumpang.

Dua rangkaian KRLI, merupakan pesanan dari pelanggan utama PT Inka, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kedua rangkaian tersebut-masing-masing rangkaian terdiri atas empat kereta-dibeli PT KAI, seharga Rp 51 milyar. Saat ditanya berapa biaya produksi untuk membuat dua rangkaian KRLI itu, Fathor Rasid enggan mengungkapkannya.

Pembuatannya menurut Gunesti, memakan waktu dua tahun, yaitu sejak September 1999 hingga September 2001. "Ide awalnya, sebetulnya sudah digodok sejak 1997, ketika PT Inka meluncurkan Argobromo Anggrek. Inginnya, produk ini sudah bisa diluncurkan tahun 1999. Cuma, karena satu dan lain hal, baru bisa di-launching sekarang," tambah Gunesti, yang juga Manajer Teknik PT Inka.

Beberapa inovasi teknologi juga telah dilakukan pada produksi KRLI, sehingga membuatnya berbeda dengan KRL-KRL sebelumnya. Di antaranya, pembuatan layar display untuk informasi stasiun di dalam kereta. Dari informasi di layar tersebut, penumpang dapat mengetahui ia sudah sampai di stasiun mana.

Inovasi lain, adalah pembuatan layar pengumuman tujuan, di muka kereta. "Layar tujuan ini juga sudah computerized. Tidak manual seperti kebanyakan yang ada, misalnya dengan papan bertuliskan 'Ke Gambir', atau 'Ke Jakarta'. Di sini sudah dengan huruf berjalan," jelasnya lagi. (adp) (source=KOMPAS)

Sejarah Kereta Api di Indonesia


Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.


Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian), kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan dinamakan trem. Ini digunakan khususnya di daerah pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.

Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian Richard Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool-Manchester. Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih banyak.

Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap. Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.
Kereta api di Indonesia sudah ada sejak tahun 1864. Pada tahun 1864 dibangun rel kereta api pertama di Indonesia mulai dari Semarang menuju Solo, Kedungjati sampai Surabaya, serta Semarang menuju Magelang dan Yogyakarta. Dibangun pula dua stasiun kereta api di Semarang, yaitu stasiun Tawang dan stasiun Poncol yang hingga kini masih ada dan beroperasi dengan baik.

15 Juni 2009

Ndelock Kreta



Nikmatnya naik kereta api

Sepur Indonesia



13 Juni 2009

Langit,Dunia dan Akhirat


Di langit pertama terdapat manusia.Sedangkan di langit yang ketujuh terdapat alam Akhirat,Surga dan Neraka. Alam Dunia sendiri merupakan bagian terkecil dari alam Akhirat. Karena itu,ketika Rasulullah SAW ditanya mengenai perbandingan Dunia dan Akhirat,beliau mengumpamakannya sebagai berikut : "Perbandingan antara Dunia dan Akhirat adalah seperti air samudera,celupkan jarimu ke samudera,maka,setetes air yang ada dijarimu itu adalah Dunia,sedangkan air samudera yang sangat luas itu adalah Akhirat."
Dunia kita ini sebenarnya berada didalam alam Akhirat.Tidak terpisah.Bahkan, juga merupakan bagian dari alam Akhirat.Hanya saja,dengan skala perbandingan yang tak berhingga. Dunia ini berukuran tak berhingga kecil,sedangkan Akhirat tak berhingga besarnya.
Begitu juga kualitas kebahagiaan dan kesengsaraannya.Kebahagian yang kita peroleh di Dunia sebenarnya adalah bagian dari 'rasa' Surga tetapi dalam kualitas yang sangat sedikit. Sedangkan penderitaan yang kita rasakan di Dunia juga merupakan sebagian kecil dari penderitaan Neraka. (sumber = Agus Mustofa)

Televisi Masa Depan Gunakan Digital

 Supeno Lembang, Direktur PT Konsorsium TV Digital Indonesia.

Liputan6.com, Kudus: Pemerintah telah memutuskan, pada 2018, seluruh stasiun telvisi akan menggunakan sistem digital dalam penyiarannya. Artinya, satu kanal bisa digunakan untuk menangkap enam frekuensi sekaligus. Teknologi tersebut tidak bisa dilakukan dengan sistem analog.

Sebagai bentuk sosialisasi migrasi ini, segenap jajaran direksi PT Konsorsium TV Digital Indonesia yang terdiri dari enam stasiun televisi mengadakan tinjauan ke pabrik elektronik Polytron di Kudus, Jawa Tengah, baru-baru ini. Selain dengan alasan penerapan produk lokal dalam berbagai aspek, pabrik ini juga sudah dipercaya banyak kalangan akan keunggulannya.

Rencananya, sistem ini diluncurkan pekan depan. Dan dapat langsung dinikmati masyarakat walau masih dalam areal terbatas. Bagi masyarakat yang televisinya belum dipasangi sistem digital, harus menggunakan alat penangkap seperti Set Top Box.(OMI/Teguh Hadi Prayitno dan Taufan Yudha)

Amazing Flight



10 Juni 2009

Dirancang Antigempa, Tahan 100 Tahun


Warga menyusuri Selat Madura saat air surut untuk mengumpulkan kerang di sekitar proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) di kawasan Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan Suramadu yang menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 triliun itu telah siap dioperasikan dengan membawa harapan baru terjadinya percepatan pembangunan di kawasan Madura.


Selasa, 9 Juni 2009 | 10:32 WIB

AB Kuniawan/Try Hariyono

KOMPAS.com — Berdirinya Jembatan Suramadu merupakan tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi prasarana perhubungan di Indonesia. Jembatan antarpulau sepanjang 5.438 meter yang akan diresmikan besok (10/6) itu bukan hanya yang terpanjang di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Sebagai jembatan yang menghubungkan dua pulau, sesungguhnya Suramadu (Surabaya-Madura) merupakan jembatan kedua setelah rangkaian jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) yang selesai dibangun tahun 1997. Enam jembatan dengan berbagai tipe yang menghubungkan tujuh pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan landmark keberhasilan dan kemandirian anak bangsa dalam membangun jembatan antarpulau.

Sebelum Suramadu dibangun, timbul keraguan, apakah mungkin membangun jembatan di daerah patahan dan gempa? Bagaimana dengan tiupan angin di laut Selat Madura yang terkenal kencang, apakah tidak akan memengaruhi konstruksi jembatan?

Penelitian pun akhirnya dilakukan secara mendalam selama 2003-2004. Penelitian yang lebih bersifat technical study dilakukan terhadap 12 item yang kebanyakan berupa parameter tanah.

Dari sisi seismic hazard analysis, misalnya, diperoleh kesimpulan, di sekitar lokasi jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif. Berdasarkan katalog gempa juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude di atas 4 skala Richter sehingga kondisi di sekitar lokasi jembatan cukup stabil.

Kajian mendalam juga dilakukan terhadap kontur dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang terhadap jembatan. Ternyata semuanya sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan yang menghubungkan dua pulau. Adapun untuk angin, berdasarkan kajian, ternyata angin yang melintang kecepatannya sekitar 3,6 kilometer per jam sampai maksimal 65 kilometer per jam.

Tahan gempa

Jembatan Suramadu yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja.

Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu didesain agar memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawah jembatan. Itulah sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter.

Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi kapal-kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower (pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam 100 meter hingga 105 meter.

”Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Kuat 100 tahun

Secara keseluruhan, pembangunan Suramadu menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Tak heran, dinas pekerjaan umum mengklaim Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun. Jembatan ini dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar Inggris yang mencapai 120 tahun.

Karena berada di tengah lautan, Suramadu berpotensi terkendala faktor angin besar yang potensial terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum akan membangun pusat monitoring kondisi cuaca, khususnya angin.

”Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Jika kecepatan angin bertambah hingga 18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat akan ditutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara. Adapun konstruksi jembatan akan tetap aman karena Jembatan Suramadu dirancang tetap kokoh meski ditempa angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

Bukan cuma kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga didesain mampu menopang kendaraan sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton.

Cukup lima menit

Setelah diresmikan besok, diperkirakan Jembatan Suramadu akan dilintasi 8.000-9.000 sepeda motor per hari serta sekitar 4.000 kendaraan roda empat per hari.

Jumlah ini berdasarkan perhitungan sebelumnya, kendaraan yang melintasi Ujung-Kamal dengan menggunakan kapal feri sekitar 2,4 juta sepeda motor per tahun (62 persen) serta 1,5 juta kendaraan roda empat per tahun (38 persen).

Selain bakal padat, jembatan ini pun pasti akan sangat membantu masyarakat karena waktu tempuh Surabaya-Madura bisa dipersingkat. Jika sebelumnya menggunakan feri dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang dengan menggunakan Suramadu cukup ditempuh lima menit.

Sempat tersendat

Pembangunan Suramadu dalam perjalanannya sempat menemui kendala dana. Terhambatnya pencairan dana menyebabkan pembangunan approach bridge atau jembatan pendekat sisi Surabaya sepanjang 672 meter tersendat September 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menalangi dana pembangunan melalui Bank Jatim sebesar Rp 50 miliar sebelum dana pinjaman dari Bank Exim of China sebesar 68,9 juta dollar AS cair.

Studi pembangunan yang kurang sempurna menyebabkan perkiraan biaya pembangunan juga meleset, seperti tiang pancang jembatan yang awalnya hanya didesain setinggi 45 meter akhirnya bertambah menjadi sekitar 90 meter. Karena itu, dari estimasi awal nilai kontrak sebesar Rp 4,2 triliun, biaya pembangunan akhirnya membengkak hingga Rp 4,5 triliun.

Pembiayaan pembangunan Suramadu 55 persen ditanggung pemerintah dan 45 persen sisanya pinjaman dari China. Dari total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun di antaranya berutang kepada China. Mahalnya pemikiran dan biaya pembangunan Suramadu diharapkan mampu menumbuhkan geliat ekonomi Tanah Air, terutama Jawa Timur.

(Yuni Ikawati)

Tambahkan Gadget di Blog Anda

Dua Kapal Wisata Suramadu Beroperasi


Suramadu Dilihat Dari Madura--Jembatan Suramadu yang membentang di Selat Madura dilihat dari kaki jembatan di kawasan tepi pantai di Desa Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (9/6). Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan panjang total 5.438 meter tersebut akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini.

Rabu, 10 Juni 2009 | 09:56 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com — Menjelang peresmian Suramadu, dua kapal wisata feri mulai beroperasi di sekitar jembatan terpanjang di Indonesia itu. Kapal-kapal feri yang biasa melayani penyeberangan Ujung-Kamal ini adalah Kapal Motor Wicitra dan Kapal Motor Keong Mas. Demikian diungkapkan Pimpinan Cabang ASDP Indonesia Ferry Surabaya Prasetyo B Utomo, Rabu (10/6) di Surabaya.

"Hari ini dua feri dengan kapasitas masing-masing 200 penumpang kami berangkatkan dari dermaga Ujung pukul 08.00," ujarnya.

Dengan beroperasinya Suramadu, diperkirakan jumlah penumpang di penyeberangan Ujung-Kamal berkurang sekitar 50 persen. Karena itu, berbagai usaha dan solusi diambil pengusaha angkutan feri, yaitu dengan mengalihkan armada feri untuk melayani wisata Suramadu, sedangkan beberapa armada feri lain terpaksa dipindahkan ke rute penyeberangan lain.

Dua kapal wisata akan melayani transportasi wisata di Suramadu. Para wisatawan yang akan menyaksikan Jembatan Suramadu lebih dekat melalui laut dapat memanfaatkan armada ini.

Ribuan Pengendara Motor Jajal Suramadu


Suramadu Dilihat Dari Madura--Sejumlah warga melihat persiapan peresmian Jembatan Suramadu dari kaki jembatan di kawasan tepi pantai di Desa Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (9/6). Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan panjang total 5.438 meter tersebut akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini.


Rabu, 10 Juni 2009 | 12:50 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com — Pascaperesmian Jembatan Suramadu, ribuan masyarakat dengan kendaraan bermotor mulai mencoba jalur roda dua di Jembatan Suramadu, Rabu (10/6).

Deretan pengendara motor mulai menyemut dari arah Bangkalan, tetapi pengendara motor dari arah Surabaya masih terlihat bergerombol di pintu tol kaki Suramadu sisi Surabaya karena akses roda dua sisi Surabaya belum dibuka.

Jembatan Suramadu diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (10/6) tepat pukul 11.00. Menurut Kepala Balai Besar Jalan Nasional V AG Ismail, jalan tol Suramadu akan dibuka untuk umum tiga hari setelah peresmian.

Setelah pemberesan tenda dan peralatan peresmian, maka jalur tol dapat dimanfaatkan masyarakat. "Untuk dua pekan hingga satu bulan ke depan, pengendara motor atau mobil tak akan dikenakan biaya, namun setelah itu pengendara motor dan mobil akan dikenakan biaya," tuturnya.

Namun, antuasiasme masyarakat menyambut peresmian Suramadu sangat besar. Prosesi peresmian Suramadu turut disaksikan ribuan masyarakat sekitar, mereka bahkan langsung berduyun-duyun mencoba Suramadu dengan mengendarai kendaraan roda dua. (Kompas*red)

08 Juni 2009

MARINIR SIAGA PERANG DI AMBALAT


Kembali memanas sengketa perbatasan di kawasan Ambalat dengan negara tetangga Malaysia beberapa pekan terakhir, disikapi tegas oleh Indonesia. Selain menempatkan langsung 7 KRI di wilayah sengketa, daya bertempur pasukan marinir yang ditugaskan didaerah ini juga ‘dipertajam’.

Jumlah armada kapal perang yang ditugaskan mengawal perbatasan di wilayah perairan dimaksud, memang jauh lebih banyak dibanding ketika masalah serupa juga terjadi pada tahun 2005 silam. Saat itu, Indonesia hanya menempatkan paling banyak tiga KRI di perairan sekitar Karang Unarang tersebut.
Tidak sekadar menambah jumlah armada kapal perang, sikap tegas pemerintah RI mengamankan wilayah perbatasan tersebut juga dibuktikan dengan meningkatkan kesiagaan pasukan marinir yang ditugaskan di Kecamatan Sebatik sebagai daratan terdekat milik RI dengan wilayah perbatasan yang disengketakan itu.
Bukti ditingkatkannya kesiagaan pasukan perang personel marinir ini, kemarin telah digelar kegiatan latihan bertempur. Dipersenjatai lengkap, pasukan marinir yang akan dipertajam kemampuan bertempurnya tersebut, kemarin langsung diterjunkan pada beberapa titik medan taktis di daratan Pulau Sebatik, jika kontak senjata dengan negara tetanga terdekat tersebut akhirnya tidak bisa dihindari.
Konsentrasi terbesar penempatan pasukan marinir yang siap tempur kemarin terutama disekitar bibir pantai Sei Pancang, yang merupakan daratan Pulau Sebatik yang berhadapan langsung dengan kota Tawau, Malaysia. Sama seperti Satgas Ambalat sebelumnya yang ditugaskan di Pulau Sebatik, Satgas Marinir Ambalat IX yang dikomandani Kapten Marinir Budi Santosa dan dipastikan akan bertindak tegas jika Malaysia nekat mencaplok kawasan Karang Unarang.
Bahkan kali ini Satgas Amblat IX dilengkapi tim pasukan elit sniper atau penembak jitu, yang ketangguhannya telah teruji di medan pertempuran pada beberapa daerah konflik di negara ini. “Unjuk kekuatan ini agar musuh tidak memandang sebelah mata dengan kesiapan marinir Indonesia mempertahankan kedaulatan negara,” kata Budi Santosa.
Pada simulasi perang yang berlangsung kemarin, tim elit sniper yang dibagi menjadi dua tim masing-masing berkekuatan 3 personel itu diposisikan pada dua titik strategis tempur di sekitar Sei pancang. Tim sniper pertama dilengkapi dengan senjata jenis NTW kaliber 20. Senjata yang memiliki berat 30 kilogram yang memiliki daya jangkau mencapai 1800 meter, diposisikan pada salah satu bangunan tinggi rumah penduduk di Sei pancang.
Sedangkan satu tim sniper lainnya, dibekali senjata jenis SPR kaliber 7,62 diposisikan di ketinggian menara suar milik Dinas Perhubungan yang berjarak sekitar 200 meter dibelakang posisi tim sniper pertama.

Lintasi Suramadu, Batas Nyaman Berkendara 40 Km/jam Bagi Sepeda Motor

Batas nyaman berkendara bagi sepeda motor yang melintasi Jembatan Nasional Suramadu adalah 40 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, pengendara akan lebih santai dan terasa nyaman saat mengemudikan motornya. Selain itu mereka dengan mudah bisa mengendalikan kecepatannya saat angin di laut pada temperatur tinggi.

Hal itu dikatakan Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak saat melakukan uji coba jalur sepeda motor pada jalur khusus motor di Jembatan Suramadu dari arah Surabaya hingga Madura, Sabtu (6/6).

Dengan lebar jalur sepeda motor yang mencapai 3 meter, kendaraan yang melintasi jalur tersebut masih bisa saling bersalipan. Namun demikian, bukan berarti mereka bisa saling kebut-kebutan. Karena jalur tersebut berbeda dengan jalur jalan di darat, serta terus berubahnya kecepatan angin laut pada jembatan tersebut juga harus diperhatikan.

Dikatakannya, kondisi badan jalan pada jalur motor di sisi Surabaya dan Madura berbeda dengan kondisi di bentang tengah. Pada jalur di sisi Surabaya dan Madura, badan jalan terbuat dari struktur beton. Karena terbuat dari beton, sehingga unsur kerataan jalan tidak semulus dengan yang terbuat dari aspal. Badan jalan yang terbuat dari beton lebih memiliki kecenderungan jalannya bergelombang. Sedangkan pada bentang tengah sepanjang 818 meter, lajur sepeda motor terbuat dari aspal.

Adanya perbedaan bahan tersebut karena menyesuaikan dengan kondisi konstruksi jembatan. Pada Causeway sisi Surabaya dan Madura konstruksinya berasal dari pilar-pilar dengan struktur beton, sedangkan pada bentang tengah tepatnya di Main Span struktur konstruksinya terbuat dari baja, sehingga lebih tepat menggunakan aspal pada badan jalan jalur motor.

Pada jalur motor di bentang tengah, kecenderungan pengendara untuk menambah kecepatannya kemungkinan besar terjadi. Karena adanya anggapan jalannya lebih mulus, apalagi di lokasi tersebut mereka seakan-akan merasa ada ditengah-tengah laut dengan melihat indahnya pilar utama Jembatan Suramadu yang kokoh. Mengantisipasi hal itu, pelaksana proyek dan petugas yang nantinya sebagai operator jembatan, akan terus melakukan sosialisasi pada pengendara. Meskipun pada jalur motor sudah banyak dipasang rambu-rambu lalulintas yang bertuliskan batas aman berkendara adalah 40 km/jam.

Berdasarkan data ujicoba yang dilakukan oleh konsultan pada 3 April, menyebutkan kecepatan angin saat pagi hari dari pukul 07.00-09.00 WIB kecepatan angin berkisar 3,4-4,1 meter/detk dalam kondisi cuaca cerah. Pada siang hari antara pukul 13.00-14.00 WIB kecepatan angin berkisar 5,5-8,7 meter/detik dengan kondisi cuaca gerimis. Pada sore hari antara pukul 17.00-18.00 WIB kecepatan angin berkisar 2,4-4,2 meter/detik dalam kondisi cuaca berawan, sedangkan pada malam hari antara pukul 20.00-21.00 WIB kecepatan angin berkisar 5,2-6 meter/detik dalam kondisi cuaca cerah. Sedangkan batas tidak aman untuk dilintasi, yakni ketika kecematan angin mencapai 11 meter/ detik. Pada saat kecepatan angin mencapai nilai tersebut, maka jalur sepeda motor akan ditutup secara otomatis dan tidak boleh dilintasi.

Ditanya soal tarif, Hermanto Dardak belum menyebutkan berapa tarif yang harus dibayarkan oleh pengguna Suramadu. Namun dia menegaskan tarifnya akan lebih murah dari penyeberangn melalui kapal feri. ’Tarif yang nanti dibayarkan bukan bertujuan untuk mengembalikan investasi pembangunan jembatan, namun untuk biaya pemeliharaan,” katanya. (jal) = (sumber : www.suramadu.com)

New Icon of Indonesia





06 Juni 2009



SURYA Online-Tim raksasa Liga Premiership, Manchester United (MU) memastikan akan berkunjung ke Indonesia dan melakukan pertandingan persahabatan di Jakarta, 20 Juli 2009. Kepastian itu disampaikan Ketua Eksekutif MU David Gill setelah membuka pameran ‘Manchester United Experience’ di Venetian Macao Resort-Hotel, Rabu (14/1).

Di Indonesia, menurut berita di situs resmi klub, pasukan Alex Ferguson ini akan menghadapi salah satu tim Liga Super Indonesia di stadion Gelora Bung Karno, 24 Juli 2009.

Pertandingan di Jakarta ini merupakan bagian dari tur dan persiapan tim berjuluk Red Devils tersebut menghadapi musim 2009-2010. Ini merupakan tur kelima MU ke Asia dalam satu dekade terakhir.
ProEvents, event organizer yang ditunjuk tim yang bermarkas di Old Trafford itu menjadwalkan seluruh anggota tim berangkat dari Manchester, 16 Juli untuk menuju China. Dari sana, mereka akan bertanding di ibukota Korea Selatan, Seoul, 20 Juli.

Lokasi, tanggal, dan lawan di pertandingan di kedua negara ini akan ditentukan kemudian. Setelah bertanding di Jakarta, empat hari kemudian, Wayne Rooney dan kawan-kawan akan mengakhiri tur di Shah Alam Stadium atau Stadion Bukit Jalil untuk melawan tim Malaysia, 26 Juli 2009.

“Tur kami ke Asia selalu spesial. Atmosfer penontonnya benar-benar luar biasa dan ini kesempatan hebat untuk memberikan kesempatan melihat pahlawan-pahlawan mereka beraksi di negara mereka,” terang Gill. “Tur ini akan mengunjungi tempat baru, seperti Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia kami akan menjalani satu pertandingan.”

Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, keputusan memasukkan Indonesia dalam tur itu menurut mereka adalah keputusan sangat tepat.

Manajer MU Alex Ferguson menyambut baik tur ke Indonesia itu. “Indonesia akan menjadi pengalaman baru bagi kami, dan ini salah satu yang sangat kami nantikan,” terang orang Skotlandia ini.

Klub paling populer di dunia menurut laporan 2008 Barclays Global Fans Report ini adalah juara bertahan Liga Premiership, juara bertahan Liga Champions, serta juara Piala Dunia Antarklub 2008. “Akan sangat menyenangkan bisa memperkenalkan Manchester United di Jakarta, di mana penggemar dari Indonesia akan bisa menyaksikan Red Devils secara langsung untuk pertama kalinya,” ungkap Paul J Kam, Ketua ProEvents.

MU terakhir bertanding di Asia Desember lalu, ketika mereka menjuarai Piala Dunia Antarklub di Jepang. MU pernah datang ke Indonesia pada tahun 1970-an. Ketika itu, MU bersama klub Belanda Ajax Amsterdam, dan tim nasional Indonesia melakukan pertandingan segitiga di Gelora Bung Karno. Anjas Asmara dkk berhasil menahan MU 0-0 pada pertandingan 1 Juni 1975 tersebut.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Andi Darussalam Tabusala menyambut gembira rencana kunjungan MU ke Indonesia. Ia berharap Setan Merah (julukan MU) datang dengan kekuatan penuh, sehingga bisa menyedot banyak pecinta sepak bola di tanah air. “Saya sudah dengar rencana itu. Ini kabar bagus dan diharapkan kedatangan MU bisa memberi pelajaran bagi kita,” kata Andi menjawab Surya, Rabu (14/1).

Manajer Tim Nasional Indonesia ini mengaku belum tahu MU bakal dihadapkan dengan tim mana di Indonesia. “Itu nanti diurusi pihak sponsor, tetapi kami senang menjadi bagian salah satu negara yang menjadi tujuan MU dalam turnya ke Asia,” katanya.
Direktur Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) menuturkan, MU nanti bakal tampil di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta.

Jembatan Surabaya Madura (East Java)


Siap Beroperasi

Warga menyusuri Selat Madura saat air surut untuk mengumpulkan kerang di sekitar proyek Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) di kawasan Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/6). Jembatan Suramadu yang menghabiskan dana sebesar 4,5 triliun rupiah telah siap dioperasikan dengan membawa harapan baru akan percepatan pembangunan di kawasan Madura

05 Juni 2009

Gelora Bung Tomo Surabaya





Kota : Surabaya, Jawa Timur

Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan & perkiraan selesai akhir tahun 2009 ( Stadion Utama / Stadion Indor / Masjid)

Saat ini telah mencapai 35% pengejaan fisiknya



Kandang : -

Kapasitas : 50.000 tempat duduk.

Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.

Kategori : A (90)


Sejarah Singkat


Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya.


Perkiraan Kondisi

Tribun : A

Tempat duduk : A

Fasilitas : A

Rumput : A

Drainase : A

Penerangan : A

Papan Skor : A

Kondisi : A


Sisi Lain Pak Boed yang Saya Kenal Oleh Faisal Basri


Saya pertama kali mengenal Pak Boed pada akhir 1970-an lewat buku-bukunya yang enak dibaca, ringkas, dan padat. Pada akhir 1970-an. Kalau tak salah, judul-judul bukunya selalu dialawali dengan kata ”sinopsis,” ada Sinopsis Makroekonomi, Sinopsis Mikroekonomi, Sinopsis Ekonomi Moneter, dan Sinopsis Ekonomi Internasional. Kita mendapatkan saripati ilmu ekonomi dari buku-bukunya yang mudah dicerna.
Pada suatu kesempatan, Pak Boed mengutarakan pada saya niatnya untuk merevisi buku-bukunya itu. Mungkin ia berniat untuk menulis lebih serius sehingga bisa menghasilkan buku teks yang lebih utuh. Kala itu saya menangkap keinginan kuat Pak Boed untuk kembali ke kampus dan menyisihkan waktu lebih banyak menulis buku. Karena itu, ia tak lagi berminat untuk kembali masuk ke pemerintahan setelah masa tugasnya selesai sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintihan Ibu Megawati.

Pak Boed dan Pak Djatun (Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Perekonomian) bekerja keras memulihkan stabilitas ekonomi yang “gonjang-ganjing” di bawah pemerintahan Gus Dur. Hasilnya cukup mengesankan. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terus menerus. Di tengah hingar bingar masa kampanye seperti dewasa ini, Ibu Mega ditinggalkan oleh wapresnya, dua menko, dan seorang menteri (Agum Gumelar). Ternyata perekonomian tak mengalami gangguan berarti. Kedua ekonom senior ini bekerja keras mengawal perekonomian. Hasilnya cukup menakjubkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan keempat 2004 mencapai 6,65 persen, tertinggi sejak krisis hingga sekarang.

Selama dua tahun pertama pemerintahan SBY-JK, perekonomian Indonesia mengalami kemunduran. Tatkala muncul gelagat Pak SBY hendak merombak kabinet, sejumlah kawan mengajak Pak Boed bertemu. Niat para kolega ini adalah membujuk Pak Boed agar mau kembali masuk ke pemerintahan seandainya Pak SBY memintanya. Agar lebih afdhol, kolega-kolega saya ini juga mengajak Ibu Boed. Mungkin di benak mereka, Ibu bisa turut luluh dengan pengharapan mereka. Akhirnya, Pak Boed menduduki jabatan Menko Perekonomian. Mungkin sahabat-sahabat saya itu masih terngiang-ngiang sinyal penolakan Pak Boed dengan selalu mengatakan bahwa ia sudah cukup tua dan sekarang giliran yang muda-muda untuk tampil. Memang, Pak Boed selalu memilih ekonom muda untuk mendampinginya: Mas Anggito, Bung Ikhsan, Bung Chatib Basri, Mas Bambang Susantono, dan banyak lagi. Semua mereka lebih atau jauh lebih muda dari saya.

Interaksi langsung terjadi ketika Pak Boed menjadi salah seorang anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Saya ketika itu anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden (anggota lainnya adalah Pak Widjojo Nitisastro, Pak Alim Markus, dan Ibu Sri Mulyani Indrawati). Ibu Sri Mulyani memiliki jabatan rangkap (jadi bukan sekarang saja), selain sebagai anggota Tim Asistensi juga menjadi sekretaris DEN. Pak Boed tak pernah mau menonjolkan diri, walau ia sempat jadi menteri pada masa transisi.

Sikap rendah hati itulah yang paling membekas pada saya. Lebih banyak mendengar ketimbang bicara. Kalau ditanya yang “nyerempet-nyerempet,” jawabannya cuma dengan tersenyum. Saya tak pernah dengar Pak Boed menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sekedar mengkritik sekalipun.

Tak berarti bahwa Pak Boed tidak tegas. Seorang sahabat yang membantunya di kantor Menko Perekonomian bercerita pada saya ketegasan Pak Boed ketika hendak memutuskan nasib proyek monorel di Jakarta yang sampai sekarang terkatung-katung. Suatu waktu menjelang lebaran, Pak Boed dan sejumlah staf serta, kalau tak salah, Menteri Keuangan, dipanggil Wapres. Sebelum meluncur bertemu Wapres, Pak Boed wanti-wanti kepada seluruh stafnya agar kukuh pada pendirian berdasarkan hasil kajian yang mereka telah buat. Pak Boed sempat bertanya kepada jajarannya, kira-kira begini: “Tak ada yang konflik kepentingan, kan? Ayo kita jalan, Bismillah … Keesokan harinya, saya membaca di media massa bahwa sekeluarnya dari ruang pertemuan dengan Wapres, semua mereka berwajah “cemberut” tanpa komentar satu kata pun kepada wartawan.

Adalah Pak Boed pula yang memulai tradisi tak memberikan “amplop” kalau berurusan dengan DPR. Tentang ini, saya dengar sendiri perintahnya kepada Mas Anggito.

Ada dua lagi, setidaknya, pengalaman langsung saya berjumpa dengan Pak Boed. Pertama, satu pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta tatkala Pak Boed masih Menteri Keuangan. Berbeda dengan pejabat pada umumnya, Pak Boed dijemput oleh Ibu. Dari kejauhan saya melihat Ibu menyetir sendiri mobil tua mereka.

Kedua, saya dan isteri sekali waktu bertemu Pak Boed dan Ibu di Supermarket dekat kediaman kami. Dengan santai, Pak Boed mendorong keranjang belanja. Rasanya, hampir semua orang di sana tak sadar bahwa si pendorong keranjang itu adalah seorang Menko.
Banyak lagi cerita lain yang saya dapatkan dari berbagai kalangan. Kemarin di bandara Soekarno-Hatta setidaknya dua orang (pramugara dan staf ruang tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu Pak Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaannya.

Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang memang terkesan serba “wah.” Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret banyak item di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak mobil dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebh mewah dari mobil dinas gubernur.

Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.
Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring lainnya. Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed yang kian terasa langka di negeri ini.

Maju terus Pak Boed. Doa kami senantiasa menyertai kiprah Pak Boed ke depan, bagi kemajuan Bangsa.

SBYpresidenku

04 Juni 2009

Bagi Untung

Mitra prisma

Yth , Mitra Prisma Pulsa

Di tempat

Dengan Hormat ,

Bersama ini kami bersama ini kami beritahukan untuk mulai periode 1 Juni 2009 perhitungan bonus khusus Mitra Prisma Pulsa adalah sbb :

1.Bonus Deposit ( diberikan saat Deposit )

JUMLAH TIAP DEPOSIT

BONUS

1.000.0000 s.d 4.999.999

0,5%

5.000.0000 dst

1%

2.Bonus Mitra ( diberikan 1 bulan sekali )

Deposit 50.000.000 s.d 149.999.9999/bulan

Total Dep/bln : Jml hr 1bln X 5%

Deposit 150.000.000/bulan dst.

Total Dep/bln : Jml hr 1bln X 10%

Contoh :

  1. Total Deposit Anda (30 hari)1 bulan mencapai Rp. 50.000.000,-

Hitung : 50.000.000 : 30 X 5% maka bonus bulanan anda = 83.300,-

Jadi Bonus yang Anda dapatkan (1+2)selama 1 bulan +/- = 333.300,-

B. Total Deposit Anda (30 hari) 1 bulan mencapai Rp. 150.000.000

Hitung : 150.000.000 : 30 X 10% maka bonus bulanan anda = 500.000,-

Jadi Bonus yang Anda dapatkan (1+2) selama 1 bulan +/- = 2.000.000,-

Bonus tersebut mulai berlaku bagi “Mitra Prisma Pulsa” sampai dengan ada pemberitahuan(surat) Resmi dari kami selanjutnya. Dan dengan adanya pemberitahuaan ini maka perhitungan bonus “khusus” sebelumnya dinyatakan tdk berlaku.

Bisnis Menguntungkan

Mitra prisma

Yth , Mitra Prisma Pulsa

Di tempat

Dengan Hormat ,

Bersama ini kami bersama ini kami beritahukan untuk mulai periode 1 Juni 2009 perhitungan bonus khusus Mitra Prisma Pulsa adalah sbb :

1.Bonus Deposit ( diberikan saat Deposit )

JUMLAH TIAP DEPOSIT

BONUS

1.000.0000 s.d 4.999.999

0,5%

5.000.0000 dst

1%

2.Bonus Mitra ( diberikan 1 bulan sekali )

Deposit 50.000.000 s.d 149.999.9999/bulan

Total Dep/bln : Jml hr 1bln X 5%

Deposit 150.000.000/bulan dst.

Total Dep/bln : Jml hr 1bln X 10%

Contoh :

  1. Total Deposit Anda (30 hari)1 bulan mencapai Rp. 50.000.000,-

Hitung : 50.000.000 : 30 X 5% maka bonus bulanan anda = 83.300,-

Jadi Bonus yang Anda dapatkan (1+2)selama 1 bulan +/- = 333.300,-

B. Total Deposit Anda (30 hari) 1 bulan mencapai Rp. 150.000.000

Hitung : 150.000.000 : 30 X 10% maka bonus bulanan anda = 500.000,-

Jadi Bonus yang Anda dapatkan (1+2) selama 1 bulan +/- = 2.000.000,-

Bonus tersebut mulai berlaku bagi “Mitra Prisma Pulsa” sampai dengan ada pemberitahuan(surat) Resmi dari kami selanjutnya. Dan dengan adanya pemberitahuaan ini maka perhitungan bonus “khusus” sebelumnya dinyatakan tdk berlaku.


...DAFTAR LANGSUNG VIA PONSEL ANDA.!!!

CUKUP SMS, ketik : REG.ZONA.NAMA.KOTA.BANK.DEPOSIT AWAL

contoh : REG.NAS.MAJUCELL.SURABAYA.BCA.50000

kirim ke 08563306333 atau 085257113467

No.keanggotaan & PIN akan aktif setelah Deposit Awal kami terima

 

Copyright © 2009 thofamelihat Designed by csstemplatesmarket

Converted to Blogger by BloggerThemes.Net