19 Juni 2009

Belajar PHP


Ya,
kali ini penulis akan coba sedikit jelaskan bagaimana memanfaatkan
fungsi substr untuk mengubah suatu variable berisi int/float menjadi
nilai mata uang.
Sebagai contohnya, dalam artikel ini penulis akan coba jelaskan bagaimana merubah,
93250750502500 menjadi Rp 93.250.750.502.500.-

Berikut adalah source code lengkapnya :

<?php
$uang = 93250750502500 ;
$digituang = strlen($uang);
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
$sisadigit = $digituang - 3 ;
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;
if ($i >= $sisadigit)
{
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}
print $uangasli;
?>

Cara kerja script ini adalah sebagai berikut,

menghitung berapa digit angka yang akan di konversi.
$digituang = strlen($uang);

selanjutnya bagi habis variable tersebut,
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
hal ini digunakan untuk mewaspadai apabila nanti jumlah nilai uangnya tidak bisa dibagi habis 3.

kemudian,
$sisadigit = $digituang - 3 ;
ini digunakan sebagai persiapan untuk menampilkan angka paling depan, jika jumlah digit uang tidak bisa di habis oleh 3.

dan script intinya yang melakukan pengulangan fungsi substr,
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;

jika jumlah digitnya tidak bisa dibagi 3
if ($i >= $sisadigit)
{

maka ambil x angka dari depan.
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}

print $uangasli;
?>

sebenarnya pengulangan di atas itu sama dengan fungsi di bawah ini :
$uangasli = substr($uang,-11,2).".".substr($uang,-9,3).".".substr($uang,-6,3).".".substr($uang,-3,3);

Mungkin ada kalanya anda memiliki algoritma sendiri yang lebih mantap, silahkan dikembangkan. Selamat ber-php ria. ;)

Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori php kuliah dengan judul Operasi String Bagian 2

KRL Pertama Produksi Indonesia



Kompas/adi prinantyo
Madiun, Kompas - Kereta Rel Listrik Indonesia (KRLI), yang merupakan KRL pertama produksi Tanah Air, akan diuji coba hari Rabu (19/9) ini, di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur (Jatim). Uji coba tersebut, merupakan peluncuran perdana sebelum diresmikan penggunaannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Sabtu mendatang.

Pimpinan Proyek KRLI PT Inka, Ir Gunesti Wahyu, dan Pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) Fathor Rasid, mengungkapkan hal itu di kantornya, Selasa. Menurut Gunesti, KRLI merupakan penggabungan antara model Kereta Api (KA) khas Jepang yang serba praktis, dan KA khas Eropa yang sarat dengan nuansa estetika.

"Kami mempunyai database teknologi KA di Jepang dan Eropa. Ini berdasar pengalaman alih teknologi selama bertahun-tahun. Lewat KRLI ini, dua database itu kami padukan. Kami bisa menyebut ini produksi Indonesia, karena idenya digodok di sini, desain dasarnya dibuat di sini, dan proses produksinya juga di sini. Ini berbeda dengan KRL-KRL sebelumnya, di mana ide dan desain dasarnya dari luar," ujarnya.

Berdasar pengamatan pada Selasa pagi, seluruh interior di dalam KRLI, terbuat dari fiber glass produksi dalam negeri. Mulai dari dinding, kursi, dan pintunya. Jika dilihat dari modelnya, sebagian besar interior di dalam kereta, dan juga badan kereta, mengambil konsep KA khas Jepang. Meskipun, ada juga sentuhan KA Eropa, yang muncul lewat bagasi di sisi atas kereta. Di bagasi tersebut, ada unsur besi melengkung, bukan lurus seperti kebanyakan.

Kompas/adi prinantyo
Ciri khas KA Eropa, banyak terlihat di "kepala" KRLI, yang ada di muka dan belakang rangkaian kereta. "Ciri Eropa itu tampak kuat pada bentuk kepala KRLI yang menonjolkan kekuatan warna, dan bentuk yang indah," katanya. Kepala KRLI-seperti halnya mayoritas tubuh kereta-berwarna oranye muda.

Dilihat dari kursi KRLI yang terbuat dari fiber glass, peruntukan kereta baru itu adalah untuk kereta kelas ekonomi. Akan tetapi, KRLI dilengkapi pengatur suhu udara atau air conditioner (AC). Penggunaan AC untuk KRL kelas ekonomi, bertujuan untuk lebih memuaskan penumpang.

Dua rangkaian KRLI, merupakan pesanan dari pelanggan utama PT Inka, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kedua rangkaian tersebut-masing-masing rangkaian terdiri atas empat kereta-dibeli PT KAI, seharga Rp 51 milyar. Saat ditanya berapa biaya produksi untuk membuat dua rangkaian KRLI itu, Fathor Rasid enggan mengungkapkannya.

Pembuatannya menurut Gunesti, memakan waktu dua tahun, yaitu sejak September 1999 hingga September 2001. "Ide awalnya, sebetulnya sudah digodok sejak 1997, ketika PT Inka meluncurkan Argobromo Anggrek. Inginnya, produk ini sudah bisa diluncurkan tahun 1999. Cuma, karena satu dan lain hal, baru bisa di-launching sekarang," tambah Gunesti, yang juga Manajer Teknik PT Inka.

Beberapa inovasi teknologi juga telah dilakukan pada produksi KRLI, sehingga membuatnya berbeda dengan KRL-KRL sebelumnya. Di antaranya, pembuatan layar display untuk informasi stasiun di dalam kereta. Dari informasi di layar tersebut, penumpang dapat mengetahui ia sudah sampai di stasiun mana.

Inovasi lain, adalah pembuatan layar pengumuman tujuan, di muka kereta. "Layar tujuan ini juga sudah computerized. Tidak manual seperti kebanyakan yang ada, misalnya dengan papan bertuliskan 'Ke Gambir', atau 'Ke Jakarta'. Di sini sudah dengan huruf berjalan," jelasnya lagi. (adp) (source=KOMPAS)

Sejarah Kereta Api di Indonesia


Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.


Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian), kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan dinamakan trem. Ini digunakan khususnya di daerah pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.

Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian Richard Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool-Manchester. Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih banyak.

Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap. Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.
Kereta api di Indonesia sudah ada sejak tahun 1864. Pada tahun 1864 dibangun rel kereta api pertama di Indonesia mulai dari Semarang menuju Solo, Kedungjati sampai Surabaya, serta Semarang menuju Magelang dan Yogyakarta. Dibangun pula dua stasiun kereta api di Semarang, yaitu stasiun Tawang dan stasiun Poncol yang hingga kini masih ada dan beroperasi dengan baik.
 

Copyright © 2009 thofamelihat Designed by csstemplatesmarket

Converted to Blogger by BloggerThemes.Net